Rabu, 09 November 2016




Rabu, 02 November 2016

Teruslah Kontraksi, Teruslah Stress

Akhir Januari 2014 lalu, saya diangkat menjadi Kepala Baitul Mal Tamiang. Mugkin anda belum tahu,lembaga semacam apa Baitul Mal. Bergerak di bidang apakah kiranya. Baitul Mal adalah lembaga daerah non struktural yang bertugas mengelola zakat,infaq,shadaqah dan harta agama lainnya dan sekaligus mendistribusikan dan mendayagunakannya sesuai aturan perundangan yang berlaku. Selama lima tahun trakhir saya terjun di bidang ini,saat itu saya belum menduduki top leader. Penerimaam zakat ketika itu masih Rp 2 milyar. Saya kumpulkan tim sayadan memasang target dua kali lipat dari pemasukan sebelumnya dan harus diraihtahun depan. Awalnya, tim saya menolak, karana dianggap terlalu tinggi, mengingat kendala yang dialami selama ini, seperti mininmya sosialisasi dan masih lemahnya regulasi yang tersedia, sehingga sulit menembus birokrasi. Tapi saya tetap memutuskan untukmenembusnya. Stress? Capek? Tentu saja itu terjadi. Setiap kitamengawali suatu tantangan baru atau merintis suatu perubahan pasti akan menimbulkan kontraksi. Tapi kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang. Maka mulailah kita susun strategi. Pertama, memperbaiki regulasi zakat dan infaq yang ada. Saya masih ingat bagaimana dalam sehari tim saya yang notabene minim ilmu legal draftingharus belajar menyusun sebuah Perbup Pengelolaan Zakat. Alhamdulillah kami mendapat bantuan dari kawan-kawan di Baitul Mal Aceh. Hadir mendampingi kami, sayed Muhammad husen, yang pada saat itu menjabat Kabid PengumpulanZakatBaitul Mal Aceh. Kedua, surat menyurat kita tingkatkan kepada semua instansi terkait dan seluruh pertokoan dan usaha berisi imbuan berzakat. Ketiga, menggencarkan kampanye zakat dengan memasang seratus sepanduk ajakan berzakat dan dalam waktu bersamaan menjalin sinergi dengan para da’idan khatib Jumat untuk membantu mensosialisasikan zakat di tengah-tengah masyarakat. Saya masih ingat sindiran Kakanmenag Aceh Tamiang, Salamina Marwah: “Hebat kali spanduk Baitul Mal ya.” Alhamdulilah kerja tim saya berhasil menembus target tersebut mencapai Rp 3,7 miliar dan sekarangsudah mencapai Rp 9 milyar. Saya tahu, tim saya saat itu stres,atau mungin capek, tapi memang kita membutuhkan stes,kitamenciptakan kontraksi, agar kita mampu menciptakan lompatan dalam kinerja kita. Maka teruslah stes dan teruslah kontraksi. Oleh Sri Hidayanti

Follow Us on Facebook!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons